Dec
25
2017
0

Laporan CB Wawancara Tokoh Agama

Laporan yang telah kami kerjakan dapat dibaca di file ini

https://drive.google.com/open?id=1iu8LG2LkecQqORYgFQEr3ywx_jm2rmPq

Written by willnath in: Uncategorized |
Dec
25
2017
0

Week 5 CB Sem 3

Kali ini kami mewawancarai ustad Dalmeri tentang permasalahan politik beragama dan toleransi di indonesia,berikut adalah hasil wawancara kami.

 

Kami menanyakan kondisi agama pada saat ini dan dia menjawab:

Positiv optimis demokratisasi ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan agama menjadi Politik agama. Bukan melakukan legitimasi agama. Agama berperan dalam segala sisi hidup-tapi kalau pake di politik tok tujuan agama jadi mengecil.

Posisi kita dalm hidup beragama–hal ini sangat bagus. Aksi-reaksi tetapi sangat wajar.Kalau selama itu mendoakan komposisi para pemangku pemerintahan…

Kita menanyakan apakah politik lebih baik dipisahkan secara total dengan dan dia menjawab:

Kalau politik dipisahkan secara sekluarisasi gpp. Menafiqqan agama masalah lain. Jika agama dicampuri politik, ada permasalahan legitimasi. Tapi jika dinaungi rules agama, maka gpp. Karena larangan yg ada dlm agama-agama.

Saat agama di masukkan politik memakai rules nya, bagus. Tapi kalo cuman perlu buat suara, maka ngga bagus. Posisi sekularisasi bagus karena makai sikap, tapi jika politik, maka tidak tau jika masalah korupsi bisa di selesaikan hanya dengan politik.

Tidak semua masalah politik bisa diselesaikan hana dengan cara politik.

 

 

Kita menanyakan apa saja yang kita bisa beri sebagai masyarakat awam sebuah solusi dari masalah politik beragama:

Kita harus bijak dalam berpolitik sekarang. Politik kita sangat diskriminatif. Jangan mereka mereka lagi yg hidup di elite politik jika dia tidak melakukan apa-apa  pada jadi wakil rakyat. Hak kita dalam konsep politik:

Hak memilih

Hak dipilih

Kita harus masuk dunia politik if we wanna solve their problems. Generasi baru sangat penting untuk melihat masalah2 politik dan menyelesaikannya, bukan mengulanginya.

 

Kita menayakan masalah bertema agama apa yang sekarang indonesia alami:

Persoalan Agama, masyarakat religious. Apakah etikanya masuk juga?

Masalah Politik. Politik skrg ngga membuat kita equal. Kita seharusnya punya kewajiban masing-masing.

Masalah sosial. Masyarakat miskin banyak, ada yg medium begitu, tapi yang kaya sangatlah kaya dan controlling the whole richness of Indonesia. Padahal mereka punya kepentingan sendiri, not for the ppl.

Masalah Ekonomi. Padahal SDA kita lebih bagus, tetapi gara gara tidak dikelolah dengan baik, maka kita harus import dari luar. But this is a problem in progress.

Masalah budaya. Seharusnya kita maju dengan memegang tradisi kita sendiri. Sebagai budaya jangan lah kita sampai kehilangan identitas. Nilai2 kemanusiaan harus dibentengi dengan karakter kita–budaya kita. I’m an Indonesian, we’re an Indonesian. We have a great budaya yang kita harus kembangakan.

 

Kita menanyakan pendapat dia tentang kebebasan dalam beragama:

Kita tetap bebas dlm beragama… Kebebasan beragama ada batas batas nya….

Kita menayakan kepada dia toleransi beragama itu apa:

Nilai2 yg bisa kita kembangkan dalam cara act antar agama. Jgn ada paksaan dlm beragama. Masalahnya banyak yg terlalu fanatik dalam agamanya walaupun tidak terlalu ngerti agamanya.

 

Kita menayakan tuhan itu satu semua ajaran agama itu Cuma ajaran yg diturunkan oleh nabi nabiya?

Konsep agama, semuanya punya. Yang harus dilihat adalah bahwa masing2 agama memiliki konsep ketuhanan masing-masing. Penghargaan keyakinan terhadap orang lain. Surga terlalu luas–why not?

 

Kami menanyakan dia tentang pengalamannya dalam hal Pluralisme dalam Indonesia, dan dia pun menjawab; Menurut Bapa  kensep kebersamaan itu adalah prioritas , dan bapa itu dari keturunan minang saya melihat bahwa kita tu tidak sendiri di sini. Kita itu berbeda dari latar belakang , ekonomi keturunan ,dll tetapi kita di satukan di sini di binus. Di binus ini perbedaan satu sama lain itu sangat di hargai dan tidak ada diskriminasi, bahkan candaan yang rasis pun sangat di toleransikan. Pluraritas adalah penghargan perbedaan itu, sehingga perbedaan itu adalah sebagai basis kebersamaan dan kita harus selalu kita pegang sebagai sesuatu ke niscayaan dan tanpa diskriminasi dalam konteks ini.

Kami tanya lagi, pentingkah agama kita tercantum dalam KTP. Jawabannya adalah; Agama itu cukuplah pada dirikita bukan lah pada ktp kita, jadi di ktp itu agama itu bukan lah priority, undang undang kita sangatlah diskriminatif bila hal ini masih dipegang. Walaupun KTP kita merupakan sebuah ‘identitas kita,’ tetapi bukanlah kita satu, mau apapun agama kita? Kita tetap lah masyarakat Indonesia, mau kita orang Islam, Kristen, Buddhis, dll.?

Bagaimana kah pernikahan beda agama menurut dia? Pernikahan di Indonesia ini di tidak boleh kan. Menurut bapa pernikahan silang ini sangat lah negative bila salah kedua belah pihak memiliki perbedaan pikiran itu akan membuat konflik. Biarlah pernikahan satu agama biar tidak adak konflik, bila nikah silang agama buatlah komitment yang ketat dan kuat.

Dan kami menanyakan lagi, tentang cara mengatasi pergerakan liberalism, lgbt, dll, dan menurut dia, Barat sedang mengalami kejenuhan dengan agama, menurut mereka agama itu adalah hak mereka, mereka lebih memilih hal yang duniawi ketibang kebutuhan beragama.  Penyebab terjadinya lgbt: masalah trauma pisikologi, pergaulan , dan pelakuan keluarga dan gaya hidup. Lgbt dapat mempunahan manusia itu sendiri, di al quran manusia diciptakan dari ras manusia serta dilahirkan dengan jenis kelamin peria dan wanita.

Kami tanyakan kepada dia, tentang rumor-rumor bahwa faksin itu haram. Jawabannya adalah; Faksin adalah tindakan tuntuk mengantisipasi penyakit jadi saya piker itu tidak masalah. Hoax itu adalah hal yang membuat sesuatu yang membara dan membuat masalah menyebar dengan cepat. Anggap saja seperti ini; alcohol itu haram bila memabokan tetapi alcohol pun dapat digunakan secara medis dan itu pun menjadi hal yang halal. Segalanya bergantung pada konteks dan niat kita—apakah kita mau sehat atau menghilangkan akal kita? Apakah kita mau menyakiti, atau menyebuhkan?

Pesan dari bapaknya adalah; Kita

harus tetap membuka pikiran dan wawasan terhadap agama, agama itu adalah hal yang penting dalam hidup kita bila kita bingung dan jenuh kepada hidup kita kembalilah ke agama.

 

Written by willnath in: Uncategorized |
Dec
25
2017
0

Week 4 CB sem 3

Pada tanggal 11 Desember 2017 kelompok kami mewawancarai pak Gembala, beliau adalah narasumber kami sebagai tokoh agama Kristen. Berikut adalah hasil wawancara kami;


Kami menanyakan mengapa jumlah terjadinya tindakan kriminal di negara yang bergerak berdasarkan agama lebih tinggi dibanding negara yang tidak bergerak berdasarkan agama? Beliau pun menjawab seperti berikut, “Bukan masalah agamanya, tapi faktor pendidikan. Pendidikan minim membuat masyarakat mencari celah agar bisa sejahtera, apalagi dengan tekanan ekonomi tinggi.” Saya rasa, maksud dari bapaknya adalah karena terdesak oleh tekanan ekonomi yang semakin hari makin tinggi lah, makanya tindakan kriminal meningkat, dan faktor agama bukanlah faktor penyebab utamanya.


Kemudian kami menanyakan tentang alasan mengapa sifat toleransi antar agama sangat sulit terjadi di Indonesia? Berikut jawaban beliau, “Mungkin mereka dari kecil sudah dididik agar tidak menghargai agama lain sehingga tidak ada atau sedikit toleransi. Daerah jugalah sebuah faktor. Pasti ada tempat dengan toleransi tinggi dan begitu juga sebaliknya.” Bisa disimpulkan bahwa agar masyarakat lebih bisa mentoleransi satu dengan yang lainnya, kita harus mendidik masyarakat agar bisa mentoleransi dari kecil, atau membuat daerah Indonesia sebagai tempat yang tinggi akan toleransi.



Selanjutnya kami menanyakan apa peran agama dalam pembuatan dunia yang damai? Beliau menjawab “Peran agama lebih ke diri sendiri mengingatkan kita kepada diri kita sendiri agama mengajarkan semua hal yang baik.“ Artinya sebenarnya agama itu sebenarnya mengajarkan kita hal-hal baik, dan bersifat lebih menuju ke introspeksi diri. Jika saja kita mengikuti aturan-aturan agama, suruhan dan larangan-Nya, Maka dunia pasti akan lebih damai.



Lalu bagaimana kita dapat menghormati agama lain? Jawab beliau ,”Menghargai agama lain; ya hargai saja. Jgn ganggu.” Intinya, untuk dapat menghormati agama lain, kita bisa mulai dari menjaga hati dan mulut kita untuk tidak menilai orang lain sembarangan.



Kami lalu menanyakan pendapat beliau tentang kelompok-kelompok anarkis yang biasanya muncul atas nama agama. Jawaban beliau ialah, “Setiap agama pasti punya kelompok-kelompok extreme. Suhu politik tinggi di Indonesia jadi pasti kelompok tersebut terkait dengan agenda-agenda politik. Di belakang mereka pasti ada yang menyuruh mereka.” Segala macam kemungkinan muncul, di saat hal-hal berbau politik dan terkadang ekonomi bercampur tangan tanpa mengikuti aturan-aturan agama. Apalagi jika munculnya kelompok-kelompok ini akan berdampak baik bagi mereka yang memanfaatkannya. Karena, sebenarnya ‘agama mudah sekali dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi,’ dan itulah jawaban beliau pada pertanyaan kami berikutnya.

Selanjutnya, kami menanyakannya bagaimana cara menjaga lingkungan dan alam, dimana Tuhan telah menitipkannya kepada kita, sebuah pertanyaan yang berbeda dari yang sebelumnya karena pertanyaan ini tidak ada sangkut-pautnya dengan masalah-masalah dunia politik dan teman-temannya. Jawaban beliau ialah, “Menjaga alam ya kita jangan buang sampah sembarangan. Hal2 positif dilakukan, misalnya menanam tumbuhan, membersihkan tempat tinggal, jalanan, dll. Agama disini bisa berperan sebagai pengajak umat agar go green.” Di sini saya setuju, karena saya percaya bahwa agama mengajarkan, bahkan mengajak kita untuk berbuat baik, dan menjaga lingkungan dan alam sekitar adalah tindakan yang baik, bukan?

Dan terakhir, pesan dari narasumber Pastor kita adalah, “Kita harus bersyukur kita punya alam Tuhan campur tangan dalam alam kita bisa bersyukur dengan alam yang kita punya. Karena jika Tuhan tidak bercampur tangan, apakah udara sejuk kita tidak kehabisan? Tidak. Karena campur tangan Tuhan lah kita bisa menikmati udara yang tiada habisnya, kita bisa menikmati sayuran agar kita sehat.”

 

Written by willnath in: Uncategorized |
Dec
05
2017
0

Week 3 CB sem 3

Pada tanggal 7 November 2017 kelompok kami mewawancarai bhante dharma , beliau adalah narasumber kami sebagai tokoh agama buddha. Berikut adalah hasil wawancara kami.

 

Kami menanyakan mengapa jumlah terjadinya tindakan criminal di negara yang bergerak berdasarkan agama lebih tinggi dibanding negara yang tidak bergerak berdasarkan agama? Beliau pun menjawab seperti berikut, “Untuk masalah tingkat kriminalitas, bukan hanya berasal dari satu sisi. Jangan agama di-kambing hitam-kan. Agama bukan hal yang mutlak untuk menghilangkan kriminalitas. Karena di semua tempat itu ada penjara.” Bisa dilihat dari jawaban beliau bahwa kita harus memperluas sudut pandang kita agar tidak cepat men-judge sesuatu dari suatu sisi saja.

 

Kemudian kami menanyakan tentang alasan mengapa sifat toleransi antar agama sangat sulit terjadi di Indonesia? Berikut jawaban beliau, “Sebenarnya toleransi dan kriminalitas pendekatannya mirip. Sebenarnya ada kesenjangan bukan dari agama, atau suku, ras , tetapi masalah kesenjangan pendidikan dan ekonomi. Kenapa di Indonesia belum bisa bersatu? Karena di Indonesia sendiri masih banyak gap. Misalnya dalam sambutan sambutan kenegaraan, kalo di luar negri, yang pertama kali disebutkan hanya bilang “good morning” atau ucapan salam. Kalau di Indonesia, ada “assamualaikum”, “shalom”, dan sebagainya. Hal ini otomatis sudah memberi sekat antar agama.” Bisa disimpulkan bahwa agar masyarajat lebih bias mentoleransi, kita harus menutup dulu sekat sekat yang sudah terbangun dari berbagai macam sisi.

 

Selanjutnya kami menanyakan apa peran agama dalam pembuatan dunia yang damai? Beliau menjawab “Agama sebenarnya ditujukan untuk masyarakat yang lebih baik, lebih damai. Agama harusnya membuat tidak kacau, tapi sekarang agama dibuat untuk bikin kacau. Karena isu agama mudah sekali dipakai. “ Artinya banyak oknum di Indonesia yang sudah memakai agama sebagai alat politik mereka

 

Lalu bagaimana kita dapat menghormati agama lain? Jawab beliau ,”Untuk menghormati agama lain yang pertama kali kita lakukan adalah dengan menghormati semua yang ada pada orang lain. Misalnya ada orang yang memakai jubah, dibilang sok suci. Jadi pertama kita harus mengendalikan ucapan dan pikiran kita sendiri.” Intinya, untuk dapat menghormati agama lain, kita bias mulai dari menjaga hati dan mulut kita untuk tidak menilai orang lain sembarangan.

 

Apakah banthe memliki pengalaman mengenai pluralism agama? Kata beliau ,”Biasanya kami melakukan bakti sosial lintas agama. Dari buddhist, ada teman dari relawan suci kita bikin seperti rumah sakit, sekolah, dan semuanya dari pemuka pemuka agama.”

 

Apa yang harus dilakukan oleh para pemimpin bangsa, dan diri sendiri agar Indonesia bisa saling lebih menoleransi dalam beragama? Sebenarnya dari pemerintah agar kita lebih toleransi harusnya menggalangkan hal hal yang positif misalnya dengan membuat kegiatan kegiatan antar pemeluk agama terutama untuk muda – mudi. Karena muda – mudi ini yang akan menjadi pemimpin di masa depan.

 

Apa pendapat bhante mengenai organisasi anarkis yang sekarang ini sedang diberitakan dan apa penyebab timbulnya organisasi tesebut? Kalau organisasi, sebenarnya bukan anarkis di mata kita karena mereka meng-intimidasi kita. Padahal di mata mereka itu bukan anarkis, itu adalah forum yang solid, yang kuat.

Written by willnath in: Uncategorized |

Powered by WordPress. Theme: TheBuckmaker. Zinsen, Streaming Audio